Bukittinggi - Dari Dinas P3APPKB Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak(PPA) akan terus memantau dan mengawal kasus ini sampai tuntas.
Hal itu disampaikan Yenni Astuti Kabid (PPA) kota Bukittinggi, saat awak media hubungi via WA. Minggu, (14/08).
"Kami juga akan memberikan bantuan Pendampingan secara Phsikologi kepada pihak korban dan anak korban. "ujar Yenni.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) melalui PPA Kelurahan Kota Bukittinggi, hari ini mengunjugi Korban Penganiayaan IRT dan Pengeroyokan oleh tetangganya sendiri.
Kejadian Penganiayaan ini dialami oleh Silvia Rahmi (35) tahun seorang ibu Muda yang memiliki 3 orang anak, mirisnya penganiayaan ini disaksikan langsung didepan anaknya yang paling kecil berusia 3 tahun.
Awalnya Kabid PPA Yenni Astuti mendapat kabar dari seseorang tentang kejadian ini, dan langsung menelpon anggotanya dalam hal ini PPA Kelurahan, PPA Kelurahan langsung menuju kerumah Korban.
Yenni Astuti mengatakan, berdasarkan informasi dari anggota dilapangan bahwa kemaren. Sabtu, (13/8) telah terjadi kasus penganiayaan dan pengeroyokan terhadap seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kelurahan Tarok Dipo RT 01/RW 03 Kecamatan. Guguk Panjang kota Bukittinggi.
"Pengeroyokan ini bermula ketika korban sedang menyapu diteras rumah tiba-tiba si bapak tetangganya lewat, lalu istrinya marah-marah ke saya, disaat saya kembali ke rumah, tiba-tiba anak-anaknya dan menantunya menyerang saya. Pelaku adalah YS(50), TT(30), dan tiga orang keluarganya yang lain, "ucap korban.
"Yenni menambahkan, berdasarkan informasi anggota dilapangan, kasus ini sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib dan menunggu hasil Visum dari pihak Rumah Sakit, "tuturnya.
Setelah hasil Visum dijemput oleh kepolisian maka kepolisian langsung menjemput tersangka dan meminta laporan dari tersangka, dari pihak korban siang tadi sudah dimintai keterangan termasuk keterangan dari beberapa saksi.
Sementara itu Korban Silvia Rahmi mengatakan, kejadian ini sebelumnya sudah Viral di beberapa media sosial, akan tetapi sampai sekarang polisi belum juga menangkap pelaku karena pihak keamanan menunggu dulu hasil Visum dari Rumah Sakit. Kata Silvia.
Saya kemaren bersama suami langsung melakukan pemeriksaan kesehatan, Sabtu(13/8) pukul 09'00 WIB pagi di Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi, disaat saya melaporkan kejadian ini polisi menyarankan saya untuk segera diperiksa di Rumah Sakit guna pengembangan kasus ini. Ungkap Silvia.
Silvia menambahlan, Sampai sekarang saya masih merasakan perih diwajah saya, bekas cakaran dari salah seorang pelaku dan mengalami memar dikepala saya, begitu juga dengan kondisi suami saya, sampai saat ini leher suami saya terasa sakit untuk digerakkan akibat pukulan dan pengeroyokan oleh pelaku.
"Saya berharap kasus ini segera diselesaikan secepat mungkin oleh pihak yang berwajib, karena saya dan anak saya masih trauma dengan kejadian ini, ditambah lagi dengan posisi rumah saya dan rumah pelaku saling bersebelahan, " harap dia(Linda).